1000 Ninja Foodi Smart XL Grill Cookbook: 1000 Days of Tasty and Affordable Recipes from Beg

1000 Ninja Foodi Smart XL Grill Cookbook: 1000 Days of Tasty and Affordable Recipes from Beg

B. Arab Q.


1). Siapa itu Mariyyah Al-qhibthiyyah? jelaskan!

2). siapa itu Syekh Abdul Qodir Al-jailani?


#Jngn Search!
#Gatau Skip
#point banyak nehh


note = gua zhra _-"​

Q.


1). Siapa itu Mariyyah Al-qhibthiyyah? jelaskan!

2). siapa itu Syekh Abdul Qodir Al-jailani?


#Jngn Search!
#Gatau Skip
#point banyak nehh


note = gua zhra _-"​

Jawaban :

Mariyah al-Qibtiyah Dia adalah budak yang dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW. Dia satu-satunya istri Rasulullah yang berasal dari Mesir.

____________________________________

abdul Qadir Jaelani adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. ia adalah seorang Kurdi atau orang Persia. Syekh abdul Qadir dianggap wali dan diadakan di penghormatan besar oleh kaum Muslim dari anak benua India.

penjelasan

semoga Membantu .-.

maaf klo salah

Jawaban:

1. Siapa Mariyyah itu :

Seorang wanita asal Mesir yang dihadiahkan oleh Muqauqis, (penguasa Mesir), kepada Rasulullah tahun 7 H. Setelah dimerdekakan lalu dinikahi oleh Rasulullah dan mendapat seorang putra bernama Ibrahim.

Kmudian sepeninggal Rasulullah dia dibiayai oleh Abu Bakar kemudian Umar dan meninggal pada masa kekhalifahan Umar.

2. Siapa syaikh abdul qodir itu :

Beliau lahir pada 30 Oktober 1077 - Dan wafat pada 21 Februari 1166.

Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany adalah salah seorang ulama' ahlusunnah yang berasal dari negeri Jailan. Dari nama negerinya ini, beliau dinasabkan sehingga disebut “al-Jailani”, artinya seorang yang berasal dari negeri Jailan.

Jailan sendiri merupakan nama bagi beberapa daerah yang terletak di belakang Negeri Thobristan.

Kota yang ada di negeri Jailan,  hanyalah perkampungan yang terletak pada daerah tropis di sekitar pegunungan.

Nama panjang beliau : "Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi Sholeh bin Janaky Dausat bin Abi Abdillah Abdullah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani.”

Madzhab Fiqh Syaikh Abdul Qadir :

Beliau termasuk salah satu ulama dan tokoh dalam madzhab hambali. Ad-Dzahabi ketika membawakan biografinya menyatakan,

الجِيْلِيُّ الحَنْبَلِيُّ، شَيْخُ بَغْدَادَ

Beliau dari Jailani, bermadzhab hambali, tokoh di Baghdad.

murid murid beliau, sederet ulama madzhab hambali, diataranya, as-Sam’ani, al-Hafidz Abdul Ghani – penulis Umdatul Ahkam –, dan al-Muwaffaq Ibnu Qudamah, penulis kitab al-Mughni .

Aqidah Syaikh Abdul Qadir :

Pernyataan Syaikh Abdul Qadir tentang Aqidah :

Pertama, Allah ber-istiwa di atas Arsy,

Beliau mengatakan,

وهو بجهة العلو مستو ، على العرش محتو على الملك محيط علمه بالأشياء

Dia beristiwa di atas. Dia di atas Arsy, Dia menguasai semua kerajaan, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.

Kedua, beliau membantah semua sekte selain ahlus sunnah,

وينبغي إطلاق صفة الاستواء من غير تأويل ، وأنه استواء الذات على العرش لا على معنى القعود والمماسة كما قالت المجسمة والكرامية ، ولا على معنى العلو والرفعة كما قالت الأشعرية ، ولا معنى الاستيلاء والغلبة كما قالت المعتزلة ، لأن الشرع لم يرد بذلك ولا نقل عن أحد من الصحابة والتابعين من السلف الصالح من أصحاب الحديث ذلك

Selayaknya memahami istiwa Allah sesuai makna tekstualnnya, tanpa ditakwil. Dia bersemayam secara dzat di atas ‘Arsy, tidak kita maknai duduk dan menempel di Arsy, sebagaimana perkataan Mujassimah dan Karramiyah, tidak pula dimaknai berada di atas, sebagaimana perkataan Asy’ariyah. Tidak boleh dimaknai menguasai, sebagaimana aqidah Mu’tazilah. Karena syariat tidak menyebutkan semua makna itu, dan tidak dinukil satupun keterangan  dari sahabat, maupun tabi’in di kalangan Salaf, para pembawa hadis.

Pernyataan ini membuktikan, bahwa beliau adalah pengikut salaf, pembawa hadis, ahlus sunah, bukan Asy’ariyah, apaagi Mu’tazilah.

Mengapa lebih banyak disinggung aqidah masalah Allah beristiwa di atas?

Karena ini titik sengketa antara ahlus sunnah dengan ahlul bid’ah dalam masalah aqidah, seperti Asy’ariyah dan Mu’tazilah.

Mengingat pentingnya meluruskan sejarah beliau, hingga Dr. Said bin Musfir menulis disertasi doktoral dengan judul, [الشيخ عبدالقادر الجيلاني وآراؤه الاعتقادية والصوفية] “Syaikh Abdul Qadir Jailani: Pemikiran Aqidah dan Sufiyah”

Dalam disertasi ini beliau benyak membantah orang-orang sufi yang menyalah gunakan nama beliau untuk mendukung aqidah sufinya.

Buku ini telah diterjemahkan dalam edisi Indonesia dengan judul: Buku Putih Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

Termasuk yang perlu dibersihkan adalah tersebarnya gambar beliau, yang ini bisa kita pastikan dusta. Karena beliau memusuhi gambar bernyawa dengan wajah.

[answer.2.content]